Chan berbohong kalau dia sekarang tidak merasa gundah karena tidak ada kejelasan tentang dirinya dan juga Hongjoong. Meski mereka berhubungan jarak jauh dengan beda waktu enam jam, Chan yang harus menyembunyikan hubungannya dari fansnya, tetapi dia selalu berusaha untuk terus menghubungi Hongjoong. Hanya untuk menyadari bahwa tidak pernah pada momen yang tepat.
Meski sudah menyepakati waktu untuk saling menghubungi satu sama lain, selalu akhirnya tidak pernah benar-benar optimal. Kalau tidak Chan yang mendadak mendapatkan jadwal bersama grupnya, Hongjoong yang tiba-tiba harus melakukan hal lainnya bersama teman-temannya saat waktu liburnya.
Bahkan perhitungan waktu libur Chan dan Hongjoong berbeda.
Apa sesulit ini untuk menjalani hubungan seperti ini?
"Hyung, kenapa?" Chan menoleh dan melihat Felix yang menatapnya dengan khawatir. Membuat Chan hanya bisa tersenyum, apalagi saat mendengar, "Jangan selalu tersenyum dan menyimpan semuanya sendiri, hyung. Aku bisa mendengarkan ceritamu kapan pun."
"Aku tidak apa-apa, Yongbok."
"Pembohong."
Chan hanya tertawa melihat Felix yang cemberut dan sedikit kaget saat dipeluk olehnya. Meski tahu kalau anggotanya ini suka memeluk orang-orang yang dikenalnya, tetapi Chan seringkali tetap merasa terkejut jika dipeluk.
Mendadak, Chan mengingat kapan terakhir kali memeluk Hongjoong?
"Kesedihan ... pergi pergi dari Chan hyung," suara Felix membuat lamunan Chan buyar dan dia tertawa. Felix memang selalu tahu caranya membuat suasana menjadi lebih menyenangkan dan Chan merasakan punggungnya ditepuk-tepuk pelan, "Jangan memendam sedihnya lagi, hyung. Kalau tidak ingin membicarakannya padaku, bisa membicarakannya kepada orang yang membuat hyung bersedih."
Chan mendengarnya hanya tersenyum, meski kepalanya bertanya-tanya sendiri.
Bisakah untuk berbicara dengan Hongjoong tentang perasaannya tanpa harus merasa momen yang dilakukannya tidaklah tepat?
No comments
Post a Comment