Punya pacar seperti Seungwoo membuat Minhee harus membiasakan diri terkadang LDR dengan perbedaan jam yang kadang memusingkan. Belum cukup penderitaannya, saat Seungwoo dalam fase bekerja maka tidak bebas dihubungi karena tanggung jawab pekerjaannya.
Maka kalau ditanya masa favorit Minhee bersama Seungwoo adalah saat lelaki itu tidak kebagian jatah bekerja di negara atau kota mana pun. Membuat lelaki itu seperti pacar idaman karena mengantar jemputnya kuliah, berkencan selayaknya pasangan dan membagikan banyak cerita-cerita yang bukan diwakilkan oleh chat.
Sayangnya, sekarang adalah waktunya Seungwoo dan Minhee LDR. Lelaki itu dikirimkan ke Singapura oleh tempat kerjanya. Minhee tidak berhak marah, karena dulu bertemu dengan Seungwoo juga karena ia yang dikirimkan oleh tempat kerjanya untuk menjadi kepala kasir di event penjualan buku impor terbesar di Jakarta setengah tahun yang lalu. Membuat Minhee sampai belajar dengan giat untuk kuliah di Kuala Lumpur.
Karena Seungwoo berasal dari sana dan dia tidak ingin saat waktu jeda yang dimiliki sang pacar harus digunakan untuk naik pesawat untuk ke Jakarta.
"Lo itu ya, sudah cinta beda sendiri, lintas negara pula," komentar Aisha yang merupakan teman Minhee dari SMA dan sekarang menjadi temannya di universitas, "untung cinta lo bukan lintas dimensi."
Minhee melirik Aisha dengan malas. "Bawel lo. Tuh pikirin gimana dapatin hati Hangyul aja."
Jadi, saat Seungwoo yang seharusnya masih berada di Singapura ada di hadapannya membuat Minhee kebingungan. Belum sempat mempertanyakan kehadiran Seungwoo, ia memeluk Minhee.
"Kak?" panggil Minhee. "Kerjaan di SG gimana?"
"Hari ini saya tidak ikutan packing komputer."
Mungkin ada lima menit mereka melakukan hal ini dan saat Seungwoo melepaskan pelukannya, Minhee merasa hampa. Namun, sebelah tangannya digenggam dan membuat Minhee tertawa pelan.
"Jangan dijadikan kebiasaan kak, kabur dari pekerjaan."
"Kalau demi kamu, saya bakalan melakukan hal yang lebih gila."
Minhee menggelengkan kepalanya dan mengajak Seungwoo masuk ke dalam apartemennya. Sudah Minhee duga, saat melihat keadaan kamarnya, pacarnya tidak akan bisa diam karena tidak tahan melihat berantakan. Seungwoo tidak mengomel atau mengatakan apa pun, tetapi Minhee pasti berakhir ikut membantu membereskan apa yang seharusnya dilakukannya sendiri.
"Bulan ini siapa yang comeback?" tanya Seungwoo yang tahu kalau Minhee mengikuti K-pop. "Mau aku belikan album untukmu?"
"Pokoknya ada posternya ya."
"Mau satu versi atau semua versi?"
"Wah sepertinya ada yang baru gajian sampai-sampai menawariku membelikan album berapa versi," goda Minhee yang membuat Seungwoo tertawa pelan, "terserah kakak, yang penting ada poster."
Pada akhirnya, mereka berbicara banyak hal. Tentang Seungwoo yang lagi-lagi harus berakting galak agar tidak ada perempuan yang menyukainya (yang tentu saja gagal) dan Minhee bercerita kalau perkuliahannya sekarang membuatnya pusing karena kadang suka latah menggunakan bahasa mandarin di depan dosen melayunya.
No comments
Post a Comment