Monday, April 6, 2020

Pagi Hari Itu



Seungwoo tahu sikapnya ini membuat Seungyoun yang merupakan teman sekamarnya di Makassar sampai capek sendiri. Baru bangun tidur, hal pertama kali dilakukan adalah melihat HP dan update di IG story dengan muka bantal sembari tag Minhee. Setelahnya mencoba video call--yang seringnya di reject karena lelaki itu ada kelas pagi--dan baru kemudian membersihkan diri. 
"Please bro, don't be so bucin." Seungyoun akhirnya menyuarakan protesannya.
"What meaning of bucin, anyways?"
"Budak cinta, slave of love."
Seungwoo hanya menyengir mendengarnya, sementara Seungyoun melengos. Mau sebal, tapi Seungwoo itu baru sehidup ini setelah berpacaran dengan Minhee. Dulu, waktu masih dengan mantan pacarnya, Seungwoo seperti manusia tanpa perasaan karena takut membuat mantannya marah karena terlalu dekat dengan orang lain.
"Eh, katanye ada budak baru nanti join di Kuala Lumpur." Jackson yang semeja dengan mereka membuka topik. Mengabaikan tatapan protes Seungyoun karena dia tidak paham bahasa melayu. "Semua orang cakap tuh orang handsome dan katanya kenal kau, Seungwoo."
Seungwoo mendengarnya mengkernyit. "Siapa?"
"Byungchan katanya."
Seungwoo mendadak kehilangan selera makannya. Sementara meski Seungyoun tidak tahu apa yang dibicarakan, mendengar nama Byungchan membuatnya memutar bola matanya. Memang benar ada yang namanya mantan posesif.
"Bro, c'mon." Seungyoun sengaja berdiri dari kursinya dan menarik tangan Seungwoo. Jackson memanggil mereka karena jam baru menunjukkan jam 6 lewat 30, tetapi mereka sudah pergi. "Order grab or gojek, we going eat breakfast at outside."
"But you already eat."
"You don't eat anything, bro."
Seungwoo menghela napas dan akhirnya menuruti keinginan Seungyoun. Mengorder grab car dan asal saja sebenarnya menunjuk titik untuk sarapan karena tidak tahu daerah Makassar. Pada akhirnya supir mereka yang malah memberikan rekomendasi tempat makan dan berakhirlah keduanya di depan ruko yang cukup ramai.
"You better call your bf." Seungyoun menyarankan hal itu yang membuat Seungwoo menatap lelaki itu heran. "What? Am I wrong say that?"
"Why you care?"
"'cause we are friend, bro."
Seungwoo ingin bertanya, tetapi akhirnya memutuskan untuk menelepon Minhee. Hanya perlu dua kali dering untuk diangkat dan mendengar kata, "halo, kak?" membuatnya tersenyum lebar.
Seungyoun ingin menelepon Mina, tapi perempuan itu pasti belum bangun. Setidaknya dia harus menunggu 1 jam lagi untuk bisa menelepon pacarnya. Nasib punya pacar suka bangun siang.
"Kamu bukannya ada kelas? Kenapa bisa angkat telpon?"
"Aku lagi di toilet kak, makanya bisa angkat."
"Oh, kirain dosennya tidak ada."
"Memang gak ada sih, kak. Cuma ada asisten dosen, jadi ya kelas tetap berlangsung," Seungwoo mendengarnya hanya tersenyum, lalu senyumannya sedikit luntur karena mendengar, "kakak, ada sesuatu yang terjadi ya?"
"Enggak, saya cuma kangen kamu."
"Kakak jangan bohong ya. Minhee tahu kalau kakak lagi ada masalah makanya gak langsung ngomong kangen kalau telpon aku angkat di jam tidak wajar."
Seungwoo hanya bisa meringis karena Minhee bisa membacanya semudah itu. Mantan-mantan pacarnya tidak pernah memperhatikan sedetail itu dan membuat Seungwoo merasa mencintai Minhee adalah keputusan yang tepat.
"Kakak...."
"Mantan saya satu pekerjaan di KL nanti."
"Oh?" Seungwoo tahu Minhee tidak akan semudah itu terpancing cemburu. "Mantan kakak yang mana ya?"
"Mantan pacar terakhir."
"Yaudah, jangan berantem ya kalau nanti ketemu. Don't make a scene, okay?"
"Kamu tidak cemburu?"
"Cemburu cuma buat orang yang tidak percaya diri dan aku percaya diri kalau kakak bakalan milih aku daripada dia."
Seungwoo mendengarnya hanya tertawa. Melihat Seungyoun yang akhirnya video call Mina dan kaget sendiri karena pacarnya sudah bangun dan sepertinya sudah di tempat yang tidak diketahui. Terlihat dari ekspresi Seungyoun yang bete karena seperti tidak tahu apa yang terjadi.
"Kak, aku balik ke kelas ya. Yiren sudah WA suruh cepat kembali ke kelas kalau tidak mau tasku dilempar oleh asisten dosen keluar."
"Belajar yang giat ya."
"Iya kak, biar aku cepat lulus terus kita nikah gitu ya?"
Seungwoo tidak bisa menahan tawanya dan wajahnya terasa panas. Pasti setelah ini Seungyoun akan membandingkannya dengan kepiting karena rona wajahnya mirip seperti itu setiap kali menelepon Minhee.

No comments

Post a Comment