Monday, April 6, 2020

Kunjungan Bersama Bocah



Minhee sebenarnya anaknya cukup malas gerak kalau selain aktifitas belajar di kampus. Tidak mau ikut organisasi karena merasa waktunya bersama Seungwoo yang sudah terbatas akan lebih terbatas lagi. Jadi Minhee lebih memilih magang di tempat penitipan anak jika tidak ada jam kuliah.
"Mister, mommy said we going buys book together," seorang anak berumur 5 tahun menghampiri Minhee yang membuatnya tersenyum, meski pedih karena ibu anak ini terlalu sibuk dan hampir selalu menitipkan kebutuhan anaknya padanya, "when we go to the wolfie?"
"Want go today, Dohyon?"
"Ayey, mister!"
Jadi setelah menelepon sang Ibu dari anak tersebut dan tidak lama kemudian datanglah supir beserta black card untuk berbelanja. Dohyon senang karena jam seharusnya tidur siang menjadi jamnya berjalan-jalan, membuat beberapa anak di tempat penitipan menangis karena tidak terima Minhee yang merupakan favorit anak-anak pergi tidak mengajak mereka.
Minhee menggandeng Dohyon menuju panggung di mana ada 2 MC yang tengah membacakan cerita buku pintar. Minhee sudah tahu isi ceritanya karena Seungwoo membelikan buku itu untuknya karena tidak tahu harus membelikan apa untuknya saat dirinya marah karena chatnya diabaikan. 
Siapa tidak marah kalau sedang galau-galaunya tidak bisa ikut fanmeeting G-Friend karena jatuh di hari ujian akhir semesternya malah diabaikan?
Meski rasa-rasanya Minhee bakalan lebih senang dapat album penuh tanda tangan G-Friend daripada buku anak-anak yang bisa bercerita menggunakan aplikasi.
"Minhee," panggilan itu membuatnya menoleh dan sudah diduga, itu Seungwoo, "kenapa kemari? Bukannya harusnya bekerja part-time?"
"Dohyon mau belanja buku."
"Ibunya menitipkannya padamu lagi, ya?"
"Ya tidak apa-apa, kak. Biar ada alasan keluar untuk bertemu."
Seungwoo mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya dan lima menit kemudian, Seungwoo harus pergi karena Seungyoun menyusulnya sembari marah-marah karena meja kepala kasir hanya ada dirinya dan Seolhyun. Padahal sudah tahu sedang ramai dan orang paling cepat serta teliti menghitung uang secara manual adalah Seungwoo.
"Mister, who is she?" tanya Dohyon yang ternyata sudah selesai mendengarkan dongeng dan gesturnya meminta untuk digendong. Tentu saja Minhee turuti karena gemas dengan Dohyon.
"Dohyon, he not she."
"Okay," Dohyon menganggukkan kepala, sementara supir yang tadi mengantarkan keduanya mengikuti di belakang sembari mendorong troli, "so mister, who is she?"
Minhee hanya bisa menghela napas karena Dohyon masih suka salah meletakkan he dan she dalam percakapan. Mungkin setelah ini dia harus memberitahukan kepada SPV di tempat penitipan untuk mengoreksi perkataan Dohyon.
"My friend, Dohyon."
"Oh? I think that's mister lover."
Minhee mendengarnya hanya tertawa dengan pemilihan kata Dohyon. Tentu saja untuk anak ukuran 5 tahun, keterbatasan kata adalah hal yang wajar. Selama Minhee dan orang sekitarnya masih mengerti, maka bahasa tidak sesuai dengan grammar dapat diabaikan.
"One day you will understand, Dohyon." Minhee tidak mau memperpanjang pembicaraan itu dan melihat buku yang didongengkan di panggung tadi. "Look! The books cover so nice color, eh?
Dohyon terlihat bersemangat dan meronta untuk diturunkan. Tentu Minhee lakukan karena Dohyon itu berat dan Minhee mengambilkan buku-buku yang diinginkan oleh anak itu sembari menjelaskan ceritanya tentang apa. Saat mengantri di kasir, Dohyon pergi membeli boba tea bersama supirnya, meninggalkan Minhee sendirian bersama black card.
Hanya saja, Minhee tidak bisa menahan memutar bola matanya saat kasir yang melayaninya melakukan kesalahan. Minhee jelas-jelas mempunyai member dan buku yang dibelinya dihitung harga seperti biasa. Saat komplain, bukan nama-nama yang familiar yang tadi didengar oleh Minhee yang menghampirinya, tetapi seorang lelaki yang tidak Minhee kenal.
"I'm sorry, kak Byungchan." Perkataan kasir nomor 9 tersebut membuat Minhee menaikkan sebelah alisnya. "Awak tak periksa benar-benar tadi yang di scan packer saat ke toilet."
"Sudah saya cakap, kalau sebelum diproses dihitung dulu." Lelaki itu menghela napas dan menyentuh beberapa kali layar di komputer, lalu keluar nota pembatalan. Menatap Minhee, lalu tersenyum. "Maaf ya kesalahan kasir saya ini, Minhee."
Oh jadi ini mantannya Seungwoo. Juga Minhee tidak kaget kalau lelaki itu tahu namanya, soalnya dia masih memakai ID card tempatnya bekerja di penitipan anak.

No comments

Post a Comment