Saat Menyadari Tidak Tahu Apa Pun
"Hah?! Apaan pergi bawa tas?!" Seungyoun berusaha untuk tidak berteriak, tapi tidak bisa. Di hadapannya 12 pengurus rumahnya berdiri deret samping dan menundukkan kepala. "Dan gak ada satupun dari kalian nanya Jinhyuk ke mana?!"
"Kami kira tuan Jinhyuk sudah bilang ke tuan," sahut salah satu pengurus rumah yang merupakan orang pertama yang menginformasikan bahwa Jinhyuk pergi saat Seungyoun sampai ke rumah, "jadi kami tidak bertanya."
Seungyoun pusing. Kalau ini rumah ayahnya, dia bisa dengan mudah memerintahkan untuk melihat CCTV. Agar tahu Jinhyuk pergi dengan siapa. Namun, di rumah ini tidak ada CCTV dan bahkan Seungyoun baru sadar kalau kontribusinya dalam rumah ini adalah pembelian dan membawa selusin pengurus rumah kemari.
Dia bahkan tidak tahu berapa jumlah kamar di rumah ini?
Dia bahkan tidak tahu pengurus rumahnya spesifiknya mengurus bagian rumah yang mana saja?
"Ciri orang yang menjemput Jinhyuk bagaimana?" Seungyoun akhirnya menanyakan sesuatu. Setidaknya itu yang bisa dilakukannya sekarang.
"Wajahnya cantik dan murah senyum."
"Cewek?"
"Bukan, cowok kok."
Seungyoun mengusap wajahnya, bahkan sekarang dia menyadari tidak tahu apa-apa tentang Jinhyuk selain informasi umum.
Dia tidak tahu Jinhyuk punya berapa teman?
Dia tidak tahu Jinhyuk kalau di kampus mengajar mata kuliah apa saja?
Dia tidak tahu Jinhyuk kalau di laboratorium melakukan apa saja?
"Kemari," Seungyoun memanggil orang yang sejak tadi selalu menjawab pertanyaanya tentang Jinhyuk, "bantu saya melihat di antara semua orang di daftar ini apa yang menjemput Jinhyuk."
Satu-satunya petunjuk Seungyoun adalah Twitter Jinhyuk dan temannya yang ada di sana berjumlah 235 orang. Dia bahkan tidak berpikir apa pun saat melihat akun Seungsik dan Seungwoo ada di daftar yang diikuti oleh Jinhyuk.
"Tuan, coba ke atas sebentar," perkataan itu membuat Seungyoun berhenti scrolling dan kembali ke atas dengan pelan, "ah sepertinya bukan. Padahal agak mirip."
"Yang mana?" Seungyoun menatap dengan tidak sabaran. "Tunjuk yang mana?!"
"Namanya Lee Sejin itu."
Seungyoun membuka profil Sejin dan mengetuk foto profilnya agar fotonya lebih jelas di layar HP. "Ini orangnya?"
"Wah iya ini. Tadi gak yakin soalnya kecil gambarnya, kelihatan buram."
Seungyoun lega setidaknya tahu Jinhyuk memang bersama temannya yang ada di daftar yang diikutinya. Namun, ini baru awalnya karena Seungyoun tidak tahu cara menghubungi Sejin.
Tunggu ... Lee Sejin itu mantan Seungyoun bukan?
Apa dia masih menyimpan kontaknya?
"Yaudah, kalian bubar sana," Seungyoun memberikan perintah, "Jinhyuk udah ketemu sama siapa, udah selesai."
"Apa tuan Jinhyuk bakalan kembali?" Pertanyaan salah satu pengurus rumah yang sepertinya memang bertugas mengurus dapur membuat Seungyoun terdiam. "Soalnya cuma tuan Jinhyuk satu-satunya orang yang selama saya bekerja mau mendengarkan cerita kami dengan serius."
Seungyoun tidak punya jawabannya.
Bahkan Seungyoun tidak tahu jika Jinhyuk punya sifat seperti itu dan bisa mengukir kekhawatiran di wajah semua pengurus rumah yang ada di depannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments
Post a Comment